Batu mulia asal Aceh yang disebut Giok Aceh menjadi primadona Pecinta
Batu / Gems Lover dari berbagai negara. Batu asal Serambi Mekah tersebut
bahkan tidak kalah dengan batu-batu giok asal negeri Tirai Bambu, China
sehingga harganya kini mampu bertahan.
Ada berbagai jenis Giok Aceh dengan karaktertistik memiliki kekerasan
di atas batu rata-rata dan ada pula yang memiliki warna semakin lama
semakin hijau. " Giok Aceh yang paling laris adalah jenis karakter
hijau yang sama jenisnya dengan Giok China. Harga yang ditawarkan kalau
di Aceh bisa mencapai Rp 4-5 juta ...
Batu Giok Aceh tak kalah hebatnya dengan asal batu Giok yang mendunia
asal China. Salah satunya yakni batu giok. Ternyata batu giok asal ‘
neggri antara’ ini memiliki kadar batu mulia yang tinggi. Bahkan bisa
disetarakan dengan batu mulia yang bernilai tinggi seperti intan atau
permata.
Hal ini diakui langsung oleh pemburu-pemburu batu alam asal Aceh Tengah
yang kini berkiprah di Banda Aceh, bahwa batu giok asal Gayo memiliki
kadar kekerasan Moh’ s yang sangat tinggi.
“ Batu giok Gayo / Aceh yang sudah di uji kekerasan di laboratorium di
Jakarta memiliki kadar kekerasan mencapai 7, 3 Skala Moh’ s, ”
Batu giok yang memiliki kadar kekerasan 7, 2 Skala Moh’ s ini yakni
batu giok minyak atau air tebu. diperoleh dari Lumut, Isaq Aceh Tengah.
Satu bongkah batu non olahan bisa dijual dengan harga Rp4 juta.
Batu giok terbaik di Aceh Tengah memiliki kualitas nomor dua di dunia,
dimana Batu Kelas I, Nilai Keras antara 8 sampai 10, Batu kelas II,
Nilai Keras antara 7 samapi 8 dan Batu Kelas III yakni batu kelas ini
tergolong jenis batu mulia dan batu mulia tanggung, nilai kerasnya
kira-kira 7, sebagian besar terdiri dari asam kersik ( kiezelzuur) ,
keculai pirus ( tuquois)
Batu giok asal Gayo atau Aceh Tengah khususnya banyak dicari para
pemain dan pecinta batu kelas dunia. Bahkan, batu giok asal Gayo pangsa
pasarnya sudah sampai ke Singapura dan Jepang.
Jenis bebatuan giok ini, di Aceh Tengah dan Bener Meriah paling banyak
terdapat di Isaq, Reket Gaib, Kala Ile, wak, Kalampu, Lumut, bergang,
Digul, Serule, Angkup, Toweren, Bintang dan perbatasan Betong.
Batu alam Aceh ini juga kini menjadi incaran warga asing itu
diantaranya Kecubung Wulung, Panca Warna Sulaiman, Badar Besi, Yakut,
Giok dan Batu Lumut.
Perburuan batu Giok Aceh atau batu hijau di kawasan pegunungan Singgah
Mata, Kecamatan Beutong, Kabupaten Nagan Raya sejak beberapa bulan
terakhir dilaporkan semakin marak di wilayah pedalaman ini.
Dampak pengerukan tanah yang dilakukan pemburu batu yang disebut-sebut
semi permata ini telah menyebabkan ratusan hektare lahan hutan lindung
yang harusnya dilindungi negara kini telah rusak akibat galian tanah
yang dilakukan pemburu batu permata tersebut menggunakan alat berat.
“ Maraknya aktivitas pemburuan batu Giok Aceh atau batu hijau di
pegunungan Singgah Mata ini akibat nilai jualnya yang sangat tinggi,
karena batu alam ini disebut-sebut jenis semi batu permata, ”